Tips Sederhana Agar anak Tidak Manja

Siapa sih yang orang tua di dunia ini ingin anaknya manja, saya pun sebagai orang tua tentunya tidak mau anak saya bersifat manja, kolokan dan cenderung memiliki ketergantungan kepada orang lain dalam segala hal alias tidak mandiri. Hadewws gimana nanti kalau sudah besar ya makanpun masih minta disuapi.


gambar Ilustrasi tips sederhana agar anak tidak manja
Ilustrasi


Ini lho ada beberapa tips sederhana agar anak tidak manja, beberapa diantaranya adalah

1. Jangan menuruti semua keinginan anak 


Setiap orang tua pastilah cinta dan sayang pada anak-anaknya. Ingin membahagiakan anak-anaknya dengan segala kemampuan yang dimiliki. Tapi itu semua bukanlah alasan bagi kita untuk mengikuti atau menurutkan segala macam keinginan sang buah hati. Mengikuti semua keinginan anak bukan cara mendidik yang baik. Justru cara tersebut malah mengarahkan sang anak menjadi manja. Minta ini harus ada, minta itu wajib ada. Gak ada nangis kejer guling-gulingan. Akhirnya jika dibiarkan akan membuat sang anak berfikir mau apa, ada apa tinggal bilang sama orang tua toh nanti orang tua pasti memenuhinya. Ketergantungan inilah yang dikhawatirkan terus terbawa ketika sang buah hati beranjak besar dan celakanya bisa melahirkan sikap hidup yang tidak mandiri.  Oleh karenanya sebagai orang tua belajarlah bersikap bijak dalam menyikapi setiap keinginan buah hati. Mana keinginan sang anak yang harus dipenuhi dan kapan saatnya orang tua menolak memenuhi keinginan anak. Ketika orang tua menolak memenuhi keinginan atau permintaan anak alangkah baiknya dijelaskan kepada anak tersebut kenapa permintaannya tidak dipenuhi.


2. Jangan melarang berlebihan


Anak memiliki perasaan ingin tahu terhadap dunianya, perasaan ingin tahu terhadap hal-hal yang memang baru untuk dirinya. Itulah karakter anak yang tengah mempelajari keadaan disekitar lingkungannya. Pada masa ini anak biasanya berprilaku sedikit agresif dan reaktif terhadap hal-hal yang baru dilihatnya atau yang menarik perhatiannya. Tugas orang tua bukanlah terus-terusan melarang anak untuk melakukan ini atau melakukan itu. Tugas orang tua adalah menjaga atau memonitor agar apa yang dilakukan anak tidak membahayakan keselamatan dirinya. Untuk hal-hal yang sekiranya tidak berbahanya buat anak, sebaiknya biarkan. Agar sang anak bisa berinteraksi dengan dunianya, apalagi jika hal itu membuatnya senang. Itu kan bagus buat perkembangan kejiwaan sang anak terutama menumbuhkan karakter kemandiriannya. Untuk yang berbahaya, berikan pengertian kepada anak agar dia mengerti dan memahaminya.

3. Jangan ajari anak untuk berbohong


Berbohong bukanlah perbuatan yang baik. Berbohong adalah sikap tidak jujur baik pada diri kita sendiri maupun kepada orang lain. Jelas ini prilaku yang negatif. Hindari anak untuk berbohong, caranya dengan pendekatan komunikasi yang baik pada sang anak. Beritahu sang anak bahwa berbohong itu perbuatan tercela dan tidak boleh dilakukan oleh siapapun. Ini untuk menanamkan budi pekerti yang baik dalam diri si anak sehingga si anak belajar untuk membedakan mana yang boleh dan mana yang tidak boleh, mana yang baik dan mana yang tidak baik.

 4. Jangan melakukan kekerasan fisik


Tindakan kekerasan fisik terhadap anak yang berlebihan hanya akan meninggalkan rasa takut yang berlebihan pada anak. Banyak anak yang merasa kebebasannya terbatasi hanya karena perasaan takut dimarahi oleh orang tua. Ketika kebebasan anak merasa terbatasi maka secara tidak langsung itu akan membelenggu  kebebasan anak untuk berekspresi sesuai dunianya juga memasung kreatifitas anak untuk belajar berkarya hanya karena takut dimarahi oleh orang tua. Memang orang tua tidak berniat membatasi, tetapi faktor historis kekerasan fisik terhadap anak akan meninggalkan trauma ketakutan anak pada orang tuanya dan merasa takut untuk melakukan apapun. Anak akan menjadi apatis, cuek dan cenderung menjauhi apapun hal-hal yang menurutnya bisa mengundang amarah orang tua sekalipun untuk hal-hal yang sebenarnya positip. Anak jadi tidak berkembang dan selalu menunggu persetujuaan orang tua ketika ingin melakukan sesuatu.

5. Tunjukan perasaan sayang dan perhatian yang penuh


Perasaan sayang terhadap anak jangan direalisasikan dalam bentuk kecemasan yang berlebihan pada anak, bukan pula dengan mengikuti segala kemauannya. Karena pada dasarnya anak sedang dalam proses tumbuh berkembang dan dalam proses pembelajaran untuk mengenal lingkungannya. Perhatian penuh pada anak akan membuat anak merasa nyaman ketika berada disisi orang tuanya. Dan pada momen itulah orang tua bisa menyelipkan ajaran-ajaran baik, nasehat-nasehat baik pada sang anak dan tentunya dengan gaya bahasa yang disesuaikan dengan umur si anak tadi. Temani sang anak ketika sedang bermain, puji sang anak ketika melakukan sesuatu yang menurut anda hebat dan mendorong agar anak terus melakukannya. Jangan mudah memarahi apalagi menjewer sang anak untuk sebuah kesalahan melainkan berikan pejelasan-penjelasan yang mudah dimengerti oleh sang anak tentang kesalahannya tanpa harus memarahi dan menjewer. Anak akan mudah dan senang jika diajak komunikasi melalui bahasa lembut dengan senyum kasih ketimbang melihat wajah tegang sambil bilang…. awas ya mama jewer kamu!!


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan komentar yang sopan, no sara, no rasis. Terima kasih.