Membangun usaha sendiri |
Membangun usaha sendiri untuk sebagian orang mungkin mudah, tetapi fakta dilapangan banyak juga sobat-sobat kita yang merasa bingung dan puyeng mau usaha apa. Padahal diluar sana banyak lho bertebaran peluang-peluang usaha yang sebenarnya bisa dijadikan pertimbangan kita untuk memulai usaha, mulai dari usaha dengan modal kecil, menengah sampai dengan modal yang super wah.
Yang bingung dan puyeng mau membangun usaha sendiri itu umumnya karena dihantui oleh hal-hal yang sebenarnya klasik seperti,takut rugi, enggak punya modal , gak tahu harus memulai usaha dari mana, gak punya keahlian dan lain sebagainya.
Jika terus-terusan kita dihantui oleh hal-hal seperti itu, sampai kapanpun kita tidak akan pernah punya usaha sendiri, iya kan. Namanya juga usaha sediri ya resikonya harus kita sendiri lah yang mau merintis dari nol dengan segala kerja keras dan resiko usaha yang harus siap kita hadapi kedepannya.
Sebenarnya siapapun orang yang mau membangun usaha sendiri tidak lah serta merta dia langsung membangun usaha, titik awal yang diperlukan adalah NIAT yang kuat dalam diri kita sendiri untuk merintis usaha atau punya keinginan untuk membangun usaha sendiri. Awalilah dengang niat yang kuat dan baik sebelum kita memulai usaha.
Selain niat yang kuat, sebagai calon pengusaha pun harus mempersiapkan MENTAL yang juga harus sama-sama kuat. Kenapa? yang namanya usaha kan tidak selamanya berjalan mulus, lancar kayak jalan tol, pastilah banyak masalah-masalah yang bakal kita hadapi ketika usaha mulai berjalan mulai dari masalah yang ringan sampai masalah yang pelik.
Jangan bicara tentang profit usaha dulu, semua orang yang usaha pasti berburu profit, lalu bagaimana jika yang terjadi adalah rugi.. hehehe... resiko usaha dimana-mana kan kalau tidak untung ya buntung alias merugi. Nah disinilah letak pentingnya mental yang kuat sekuat baja yang harus kita persiapkan untuk menghadapi segala kemungkinan resiko terburuk dari usaha yang bakal kita garap. Prinsipnya kita siap untung dani kita juga harus siap menhadapi kerugian.
Setelah dua hal ini kita punya, maka selanjutnya buatlah perencanaan tentang usaha yang akan kita bangun. Buatlah perencanaan usaha yang matang terkait bidang usaha apa yang akan dibangun, apa yang akan kita jual, produk atau jasa.
Lakukan survei apa yang akan kita jual itu ada pasarnya atau tidak, oke...ada lalu analisa lagi deh siapa sasaran marketnya anak-anak, ibu rumah tangga, wanita atau pria, orang tua atau anak muda.
Berapa anggaran modal yang dibutuhkan, jika tak ada modal jangan putus asa ya mas bro, coba cari solusi dari mana sumber modalnya. Apakah mengajukan kredit ke bank, atau pinjam sama orang tua kita, mungkin ada teman yang mau meminjamkan dana usaha, dari pacar juga boleh hehehe. Atau bahkan kita ajak sahabat atau keluarga untuk join venture merintis usaha dengan kita tentunya disertai juga dengan penjelasan-penjelasan yang masuk akal. Intinya jangan karena faktor ketiadaan modal terus kita jadi mentok, siapa tahu usaha yang akan kita bangun dimasa mendatang benar-benar menjadi usaha yang akan merubah kondisi hidup kita ke arah yang lebih baik, siapa tahu kan sob.
Taruhlah modal sudah ok, selanjutnya rencanakan tempat jualannya. Mau dipasar induk atau dekat pusat pembelanjaan, bisa jadi dekat kampus atau malah di sekitar lingkungan perkantoran mungkin bahkan disekitar tempat wisatapun bisa dijadikan tempat jualan. Cari lah tempat yang strategis dan ramai.
Sewa tempat atau diemperan, tergantung anggaran yang ada dan juga tergantung kemauan kita. Tapi kalau menitikberatkan pada penghematan anggaran gak ada salahnya kita dagang ditempat kaki lima toh yang dikejar sama-sama uang bukan.
Sewa toko mahal-mahal baru dua bulan sudah tutup tidak ada yang beli juga untuk apa malah rugi besarkan. Lebih baik merintis dari hal-hal yang kecil lalu setelah berkembang silahkan sewa toko. Saya punya kenalan dia seorang pedangan daging ayam dipasar induk, dia tidak berdagang di dalam kios atau ruko karena memang dia tidak punya. Dia hanya berdangang dipinggir jalan pasar yang ramai dengan bermodalkan meja kecil maka jualanlah dia. Saya tidak tahu omset atau incomenya berapa tapi yang jelas setahu saya dia sudah punya rumah pribadi dua lantai plus empat unit kontrakan juga sebuah mobil pribadi. Dan itu dihasilkan dari sekedar berjualan daging ayam diemperan pasar.
So, selamat membangun usaha sendiri ya........semoga sukses.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan komentar yang sopan, no sara, no rasis. Terima kasih.